Al-Qur'an

Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mengetahui pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya, pendengaran, penglihatan dan hati, semua itu akan diminta pertanggungjawabannya. (QS. Al-Israa' 36)

Kamis, Maret 26, 2015

Nyanyian Dan Musik Salah Satu Sebab Tertutupnya Pintu Hidayah



Memenuhi keinginan-keinginan palsu yang menjadikan kemurkaan Tuhan hanyalah akan menjadikan pemuda harus membayar yang mahal; ia harus membayarnya dengan merelakan dirinya diazab kelak pada hari kiamat. Bersenang-senang dengan lagu dan musik tidak lebih dan tidak kurang adalah perdayaan syetan, dan ia akan cepat binasa. Demikian ditegaskan oleh Shalih bin Muqbil Al-Ushaimi dalam bukunya “29 Sebab Tertutupnya Pintu Hidayah (judul aslinya:”Mu’awiqatul Hidayah”)
Dijelaskannya, banyak orang yang kecanduan nyanyian dan musik. Padahal tak perlu lagi didiskusikan bahwa nyanyian dan musik hukumnya adalah haram.

Setiap kali ada pemuda atau pemudi yang ingin mentaati ajaran agamanya, serta merta kecintaan kepada nyanyian dan musik menjadi penghalang bagi kecintaan dirinya. Setiap kali ia ingin masuk ketengah kumpulan orang-orang ahli agama dan shaleh, kendala ini mengembalikannya lagi pada kebiasaannya semula.
Setiap pemuda harus menyadari bahwa dunia bukanlah tempat yang abadi. Dunia hanyalah tempat sementara, bak (seperti..ed) tempat berlalu para musafir. Memenuhi keinginan-keinginan palsu yang menjadikan kemurkaan Tuhan hanyalah akan menjadikan pemuda harus membayar yang mahal; ia harus membayarnya dengan merelakan dirinya diazab kelak pada hari kiamat.
Bersenang-senang dengan lagu dan musik tidak lebih dan tidak kurang adalah perdayaan syetan, dan ia akan cepat binasa. (Perdayaan setan disini maksudnya syetan menjadikan mereka memandang baik pekerjaan yang buruk, pent).
Dan ketika syetan menjadikan mereka memandang baik pekerjaan mereka. (Al-Anfal: 48)
Pemuda hendaknya bersungguh-sungguh, berusaha keras dan jujur kepada Tuhannya. Insya Allah beberapa saat kemudian akan mendapati dirinya membenci lagu dan musik yang dulu amat digandrunginya. Sebaliknya jika ia tetap melanjutkan kebiasaan buruknya tersebut, hendaknya ia mencamkan benar-benar bahwasanya perhitungan Allah sangatlah keras. (29 Sebab Tertutupnya Pintu Hidayah, Shalih bin Muqbil Al-Ushaimi)
Pekanbaru, Maret 2015.

Tidak ada komentar: