Sesungguhnya dalam melaksanakan ketaatan itu terdapat
kebahagiaan yang hakiki, kesenangan dan perasaan yang enak, serta kenikmatan
yang diperoleh sang pecinta dalam bermunajat, berdzikir dan berkhalwat dengan Robbnya.
Inilah yang disebut sebagai “surga dunia”. Inilah yang sulit untuk kita masuki
kecuali dari pintu cinta. Hal ini dikemukakan oleh Dr. Majdi Al-Hilali dalam
bukunya “Mencintai & Dicintai Allah”. (Judul asli:”Kaifa Nuhibbulloh wa
Nasytaqu Ilaihi”)
Dijelaskannya, ketika kecintaan seorang hamba kepada Rabbnya
bertambah, maka bertambah pula semangatnya untuk menaati-Nya dan merasa senang
dengan berdzikir kepada-Nya. Kecintaan ini merupakan sebab munculnya
makna-makna kedekatan dan kerinduan kepada kekasihnya yang Maha Agung yang
direfleksikan disela-sela dzikir dan munajatnya.
Makna-makna ini tidak akan muncul kecuali jika pintu cinta
dibukakan untuknya. Sang pecinta akan menyambut kekasihnya dengan penuh
kebahagiaan dan menaati semua perintahnya dengan penuh keridhaan. Ketaatannya
tidak menggerakkan karena dorongan rasa takut terhadap adzabnya ketika tidak
menjalankan perintahnya. Akan tetapi, yang menggerakkannya adalah seperti yang
menggerakkan Musa a.s ketika ia berkata kepada Rabbnya:”...Aku bersegera
kepada-Mu, Ya Rabb, supaya Engkau ridha (kepadaku)”. (Thaha 20: 84). Itu pula
yang menjadikan Rasul kita Shallallahu ‘alaihi wasallam berkata kepada
Bilal:”Hai Bilal, istirahatlah kami dengan shalat”.
Sesungguhnya dalam melaksanakan ketaatan itu terdapat
kebahagiaan yang hakiki, kesenangan dan perasaan yang enak, serta kenikmatan
yang diperoleh sang pecinta dalam bermunajat, berdzikir dan berkhalwat dengan
Robbnya. Inilah yang disebut sebagai “surga dunia”. Inilah yang sulit untuk
kita masuki kecuali dari pintu cinta.
Seorang yang shalih pernah berkata:”Orang-orang miskin dari
penduduk dunia keluar dari surga dunia. Alangkah eloknya kenikmatan yang mereka
rasakan didalam surga dunia. Ditanyakan:”Kenikmatan apa yang ada didalamnya? Ia
berkata:” Kecintaan kepada Allah Ta’ala mengenal dan mengingat-Nya”.
Yang lain berkata:”Sesungguhnya jika aku melewati waktu-waktu
tersebut niscaya aku akan berkata:”Jika penduduk surga seperti itu berarti
mereka berada dalam kehidupan yang sangat indah”.(DR. Majdi Al-Hilali, Mencintai
& Dicintai Allah)
Pekanbaru, Maret 2015.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar