Sesungguhnya neraca keadilan menyebutkan bahwa orang
yang beramal baik akan dibalas dengan kebaikan. Barangsiapa beramal buruk maka
balasannya adalah keburukan. Akan tetapi neraca kemurahan dan karunia Ilahi
memiliki wacana lain. Allah Ta’ala berfirman:
...Dan siapa yang mengerjakan
kebaikan akan Kami tambahkan baginya
kebaikan pada kebaikannya itu...(Asy-Syura 42: 23)
Neraca kebaikan itu berbeda dengan neraca keburukan,
karena kemurahan Allah dan kecintaan-Nya kepada para hamba-Nya serta
keinginan-Nya untuk memasukkan mereka kedalam surga. Allah berfirman:
Barangsiapa yang membawa amal yang baik
maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat amalnya; dan barangsiapa yang membawa
perbuatan yang jahat, maka dia tidak diberi pembalasan melainkan seimbang
dengan kejahatannya, sedang mereka sedikitpun tidak dianiaya (dirugikan).(Al-An’am
6: 160)
Perhatikan pula sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi
wasallam:
Baangsiapa berniat untuk mengerjakan
satu amal kebaikan tetapi belum bisa melaksanakannya, maka Allah mencatat
disisi Nya sebagai satu kebaikan yang sempurna baginya. Jika ia
melaksanakannya, maka Allah mencatat disisi-Nya sepuluh hingga tujuh ratus kali
lipat, bahkan hingga berlipat-lipat kebaikan baginya. Barangsiapa berniat untuk
mengerjakan satu keburukan akan tetapi tidak jadi melaksanakannya, maka Allah
mencatat disisi-Nya sebagai satu kebaikan yang sempurna baginya. Jika ia
melaksanakannya, maka Allah mencatat disisi-Nya satu keburukan baginya. (HR.
Bukhari-6010)
Jika kamu masih ragu terhadap kemurahan Allah, maka
apa komentarmu terhadap sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam:” Barangsiapa
mengucapkan- Subhanallah wa bihamdihi- seratus kali niscaya gugurlah dosa-dosanya
sekalipun seperti buih dilautan (banyaknya). (Muttafaq ‘alaih)
Apa komentarmu terhadap sabda Nabi
Shallallahu ‘alaihi wasallam:”Barangsiapa mengucapkan la ilaha illallah
wahdahu la syarika lahu, lahul mulku wa lahul hamdu, wa huwa ‘ala kulli syaiin
qadir-sepuluh kali, maka berarti ia seperti orang yang memerdekakan budak dari
keturunan Ismail.(Muttafaq ‘alaih)
Dan amal-amal lainnya yang dikerjakan oleh semua orang
kapanpun waktunya, sehingga Allah memberikan pahala-Nya yang melimpah jika
dilaksanakan. (Mencintai & Dicintai Allah,DR. Majdi Al-Hilali)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar