Al-Qur'an

Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mengetahui pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya, pendengaran, penglihatan dan hati, semua itu akan diminta pertanggungjawabannya. (QS. Al-Israa' 36)

Kamis, Agustus 13, 2015

Ancaman Meninggalkan Shalat



Jabir bin Abdillah r.a menyatakan bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
Batas antara seseorang dengan kekafiran adalah meninggalkan shalat.(HR. Imam Ahmad dengan sanad hasan)
Buraidah r.a menuturkan bahwa ia pernah mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alahi wasallam bersabda:
Perjanjian antara kita dan mereka adalah shalat. Barangsiapa meninggalkannya, maka dia telah kafir. (HR. Imam Ahmad, Abu Dawud, Nasa’I dan Tirmidzi. Menurut Tirmidzi, hadits ini shahih. Diriwayatkan pula oleh Ibnu Majah, Ibnu Hibban di dalam shahihnya dan Hakim, yang menurutnya hadits ini shahih)

Mu’adz bin Jabal r.a mengatakan, Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam mewasiatkan 10 kalimat kepadaku. Beliau bersabda:
Janganlah kamu menyekutukan Allah dengan sesuatu, meskipun engkau dibunuh dan dibakar. Janganlah kamu bermaksiat (dalam riwayat lain, janganlah kamu durhaka) kepada kedua orang tuamu, walaupun keduanya memerintahkan mu untuk meninggalkan keluargamu dan hartamu. Janganlah kamu meninggalkan shalat wajib secara sengaja, sesungguhnya orang yang meninggalkan shalat dengan sengaja, telah lepaslah jaminan Allah darinya. Janganlah kamu minum arak, sesungguhnya arak adalah pangkal segala perbuatan yang keji. Jauhilah segala kemaksiatan, sesungguhnya kemaksiatan itu mengundang kemurkaan Allah. Janganlah kamu lari dari medan peperangan, walaupun orang-orang tercerai berai, walaupun orang-orang berguguran, teguhkanlah dirimu. Berinfaklah kepada keluargamu dari kekayaanmu. Janganlah kamu mengangkat tongkat untuk mereka karena memberi pelajaran. Dan, ajarilah mereka supaya takut kepada Allah. {Diriwayatkan oleh Ahmad, Thabrani didalam Al-Kabir. Isnad Ahmad adalah shahih seandainya selamat dari inqitha’ (terputusnya jalur periwayatan). Abdurrahman bin Jubair bin Nafir tidak mendengar dari Mu’adz}
Abu Umamah r.a mengatakan bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
Sungguh simpul-simpul Islam akan terurai satu demi satu. Setiap kali satu simpul terurai, orang-orang akan berpegang erat pada simpul berikutnya. Simpul pertama yang akan terlepas adalah hukum dan yang terakhir adalah shalat. (HR. Ibnu Hibban didalam Shahihnya)
Abdullah bin Umar r.a meriwayatkan bahwa pada suatu hari Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam menyebut tentang shalat. Beliau bersabda:
Barangsiapa yang memeliharanya, niscaya dia memiliki cahaya, bukti dan keselamatan pada hari kiamat. Barangsiapa yang tidak memeliharanya, dia tidak akan memiliki cahaya, bukti dan keselamatan. Pada hari kiamat dia akan bersama Qarun, Fir’aun, Haman dan Ubay bin Khalaf.(HR. Imam Ahmad dengan sanad yang baik. Thabrani dalam AlKabir dan Al-Ausath; dan Ibnu Hibban didalam shahihnya)
Para ulama mengatakan:” Barangsiapa yang disibukkan oleh hartanya sehingga melalaikan shalat, dia bersama Qarun. Barangsiapa yang disibukkan oleh kekuasaannya sehingga melalaikan shalat, dia bersama Fir’aun. Barangsiapa yang disibukkan oleh kepemimpinan dan kepegawaiannya sehingga melalaikan shalat, dia bersama Haman. Barangsiapa disibukkan oleh perdagangannya sehingga melalaikan shalat, dia bersama Ubay bin Khalaf.
Didalam hadits Isra Mi’raj disebutkan riwayat dari Abu Hurairah r.a bahwa dia menceritakan:
Lalu Nabi mendapati suatu kaum yang kepalanya dilempari batu besar sampau pecah. Setelah pecah, kepala mereka dikembalikan seperti sedia kala, lalu dilempari batu besar lagi. Begitu seterusnya tak pernah berhenti. Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam bertanya:”Wahai Jibril, siapakah mereka itu? Jibril menjawab:” Mereka adalah orang-orang kepala mereka merasa berat untuk mengerjakan shalat wajib”. (HR. Al-Bazzar)
{Sumber: Shalat Penuh Makna (Nazharat fi Ma’anish Shalah), Abdul Karim Muhammad Nashr}

Tidak ada komentar: