Sujud adalah manifestasi puncak
tawadhu’, penghinaan diri, dan kekhusyu’an. Yaitu dengan menempelkan wajah
ketanah karena Allah. Sebab, Dialah yang berhak atas segala bentuk peribadatan.
Sujud adalah amalan yang disukai oleh
Allah. Sujud merupakan salah satu sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah.
Dan
bersujudlah dan mendekatkan diri (kepada
Allah). (Al-‘Alaq 96: 19)
Didalam shahih Muslim disebutkan
hadits dari Abu Hurairah r.a yang meriwayatkan bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam
bersabda:
Saat
seorang hamba paling dekat dengan Rabb-nya adalah saat dia bersujud. Karena
itu, perbanyaklah doa (pada saat sujud).
Ketika Allah memerintahkan para
malaikat untuk bersujud kepada Adam, semua bersujud kecuali iblis yang
terlaknat. Malaikat Israfil melihatnya tidak bersujud. Karena itulah dia
bersujud sekali lagi sebagai tanda kesyukurannya atau taufik dan ketaatan yang Allah anugerahkan kepadanya.
Abu Hurairah r.a menyatakan bahwa Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
Jika
seorang anak Adam membaca surat as-Sajdah, lalu bersujud, niscaya setan menjauh
sambil menangis dan berkata:” Ooh celaka”. Dalam suatu riwayat dia berkata:”Ooh
celakanya diriku! Anak Adam itu
diperintahkan bersujud, lalu dia bersujud dan dia pun mendapatkan surga.
Sedangkan aku diperintahkan bersujud, namun aku enggan, sehingga akupun
mendapatkan neraka. (HR. Muslim)
(Sumber: Shalat Penuh Makna (Nazharat
fi Ma’anish Shalah), Abdul Karim Muhammad Nashr)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar