Setiap tahun ada Hari Raya Idul Adha. Setiap tahun ada
syariat pemotongan hewan qurban. Setiap tahun juga ada ibadah haji. Sudahkah
kita mengambil pengajaran? Banyak motivasi terkandung didalam peristiwa itu..
Salah satu pengajaran yang patut diambil adalah dari
Siti Hajar. Untuk mempertahankan diri dan melindungi bayinya, Siti Hajar
mengerahkan segenap tenaga mencari air. Ia berlari-lari, berpeluh-peluh
mencarinya. Dari Bukit Shafa ke Bukit Marwa. Kemudian kembali lagi, kemudian
berangkat lagi. Begitu seterusnya hingga tujuh kali. Hingga tenaganya
benar-benar terkuras. Dan, pencariannya membuahkan hasil. Sebuah mata air
jernih dan segar memancar tidak jauh dari kaki mungil Ismail.
Kita bisa
bertanya, jika Siti Hajar yakin Allah akan menolongnya, mengapa ia harus
bersusah payah? Lalu, apakah ketika berlari-lari Siti Hajar tahu dimana sumber
air itu?
Siti Hajar tidak pernah tahu dimanakah sumber air itu
sebelum sumber air itu muncul. Keyakinannya akan pertolongan Allah tidak lantas
membuatnya berpangku tangan, melainkan ia lakukan ikhtiar semaksimal mungkin
karena itulah yang bisa dilakukan manusia.( Bulletin Islamic Centre, Media
Dakwah & Informasi Pusdai Propinsi Jawa Barat)
Sumber air yang diharapkan Siti Hajar, tidak
ditemukannya dibukit Shafa ataupun bukit Marwa, tetapi didekat kaki bayinya.
Hal ini mejadi pengajaran bagi kita, bahwa kita tidak pernah mengetahui dimana
keberhasilan itu akan kita peroleh. Oleh sebab itu, jangan pernah berhenti
berusaha. Berusaha untuk kehidupan didunia dan lebih penting lagi berusaha
sungguh-sungguh untuk kehidupan di akhirat nanti. Sebuah kehidupan yang sangat
panjang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar