Al-Qur'an

Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mengetahui pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya, pendengaran, penglihatan dan hati, semua itu akan diminta pertanggungjawabannya. (QS. Al-Israa' 36)

Jumat, Februari 12, 2016

Melihat Tempat Sujud Dan Khusu' Ketika Shalat



Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam jika shalat menundukkan kepalanya, serta mengarahkan pandangannya ketempat sujud dan tatkala beliau memasuki ka’bah tidaklah pandangan beliau meninggalkan arah tempat sujud hingga beliau keluar dari ka’bah.
Demikian dijelaskan oleh Muhammad Nashiruddin Al-Albani dalam bukunya “Sifat Shalat Nabi SAW”. Penjelasan itu berdasarkan hadits riwayat Baihaqi dan Hakim.
Hadits lainnya:
Tidak sepatutnya didalam masjid terdapat sesuatu yang mengganggu seorang yang shalat. (HR. Abu Daud dan Ahmad).

Beliau Shallallahu ‘alaihi wasallam melarang menengadahkan pandangan kelangit. (HR. Bukhari dan Abu Daud)
Beliau menegaskan larangan ini dengan sabdanya:
Hendaknya orang-orang berhenti menengadahkan pandangan mereka ke langit ketika shalat; atau (mata mereka) tidak kembali kepada mereka. Dalam riawayat lain dikatakan; Atau mata-mata mereka akan disambar. (HR. Bukhari , Muslim dan Siraj)
Dalam hadits lain disebutkan:
Jika sedang shalat, janganlah kalian menoleh, karena Allah akan menghadapkan  wajah-Nya kepada wajah hamba-Nya dalam shalatnya selama ia tidak menoleh.(HR. Tirmidzi dan Hakim)
Beliau Shallallahu ‘alaihi wasallam juga bersabda tentang hal ini:
Menoleh adalah sambaran setan terhadap orang yang sedang shalat. (HR. Bukhari dan Abu Daud)
Allah akan senantiasa menghadap ke hamba-Nya dalam shalatnya selama ia tidak menoleh, jika hamba itu memalingkan wajahnya, Allah pun akan berpaling darinya. (HR. Abu Daud dan lainnya, Ibnu Khuzaimah dan Ibnu Hibban menshahihkannya)
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam melarang tiga hal; sujud dengan cepat-cepat seperti ayam mematuk, duduk seperti duduknya anjing dan menoleh seperti menolehnya musang. (HR. Ahmad dan Abu Ya’la)
Lebih lanjut Al-Albani menjelaskan, Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
Shalatlah seperti layaknya orang yang hendak meninggal, yaitu seolah-olah engkau melihat Allah. Jika engkau tidak melihat-Nya, sesungguhnya Dia melihatmu. (Al-Mukhlis dalam “Ahadits Muntaqo”, Thabrani, Rowayani dan ad-Dhiya dalam “al-Mukhtarah”, Ibnu Majah, Ahmad, Ibnu Asakir dan al-Haitsami menshahihkannya dalam”Sanal Mathalib)
Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
Tidaklah sesorang yang ketika tiba waktu shalat wajib, lalu ia membaguskan wudhunya, khusu’nya dan ruku’nya, pasti shalatnya menjadi penghapus dosa-dosanya yang lalu selama ia tidak melakukan dosa besar dan hal itu setiap saat. (HR.  Muslim)
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam pernah shalat mengenakan baju gamis wol bergambar, lalu sepintas beliau melihat gambar-gambarnya, ketika selesai mengerjakan shalat beliau bersabda:
Berikan baju gamis ini kepada Abu Jahm dan tukarkanlah dengan baju tebal miliknya yang tidak bergambar, karena baju ini mengganggu shalatku. Dalam riwayat lain dikatakan: Sesungguhnya aku melihat  gambarnya ketika shalat dan hampir saja menggodaku. ( HR. Bukhari, Muslim dan Malik)
Aisyah mempunyai kain bergambar yang dijadikan tirai sampai menyentuh tanah. Dan suatu ketika Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam shalat menghadap kain tersebut, Lalu beliau bersabda:
Singkirkanlah tirai ini dariku, karena gambar-gambarnya selalu mengganggu dalam shalatku. (HR. Bukhari, Muslim dan Abu Uwanah)
Beliau bersabda:
Tidak sempurna shalat ketika makanan sudah terhidang dan ketika menahan buang angin  atau buang air. (HR. Bukhari, Muslim dan Ibnu Abi Syaibah)
Pekanbaru, Februari 2016.

Tidak ada komentar: