Tidaklah salah seorang dari anggota
keluarga meninggal kemudian (keluarganya) bersedekah atas namanya, kecuali
Jibril akan menganugerahkan padanya cahaya diatas talam. Sambil berdiri dujung
kuburan Jibril berkata:”Wahai penghuni kubur yang dalam. Inilah hadiah yang
diberikan keluargamu padamu, terimalah.” Kemudian Jibril masuk kedalam kubur
menemuinya. Si mayit gembira, sedangkan penghuni kubur disebelahnya sedih
karena mereka tidak diberi hadiah apapun.
Menurut Muhammad Nashiruddin
Al-Albani hadits ini maudhu’. Dijelaskannya, Thabrani meriwayatkannya dalam
al-Mu’jamul Ausath II/95 dengan sanad
dari Muhammad bin Daud bin Aslam ash-Shadfi, dari al-Hasan bin Daud bin
Muhammad al-Minkadri, dari Muhammad bin Ismail bin Abi Fudaik, dari Abu
Muhammad asy-Syami yang mendengar dari Abu Hurairah r.a dan mendengar dari Anas
bin Malik r.a.
Menurut Al-Albani, kelemahan hadits
ini terletak pada Abu Muhammad asy-Syami. Adz-Dzahabi berkata:”Ia telah banyak
meriwayatkan hadits dari sebagian tabi’in,
yang semuanya munkar. Bahkan al-Uzdi menyatakannya pendusta.” (Silsilah Hadits Dhaif
dan Maudhu’ Jilid 1, Muhammad Nashiruddin Al-Albani)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar