“Kami tidak menjadikan hidup abadi bagi seorang manusia pun sebelum
kamu. Maka, jika kamu mati, apakah mereka akan kekal? Tiap-tiap yang berjiwa akan
merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai
cobaan. Dan hanya kepada Kami-lah kamu dikembalikan. (QS. Al-Anbiyya 35)
Allah Ta’ala berfirman :”Kami tidak menjadikan hidup abadi” di
dunia “bagi seorang manusia pun sebelum
kamu”, hai Muhammad. Ayat ini telah
dijadikan dalil oleh sebagian ulama untuk mengatakan bahwa Khaidir a.s telah
mati, dan tidak hidup sampai sekarang, sebab dia adalah manusia baik dia
sebagai wali, nabi, maupun rasul. Sesungguhnya, Allah telah berfirman,”Kami tidak menjadikan hidup abadi bagi
seorang manusia pun sebelum kamu”.
Allah Ta’ala berfirman :”Maka, jika kamu mati”, hai Muhammad,” apakah mereka akan kekal? Maksudnya,
akan diberi tangguh sehingga tetap hidup sepeninggalmu. Hal ini tidak akan
pernah terjadi. Akan tetapi, semuanya akan binasa. Karena itu, Allah Ta’ala berfirman,”Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati”.
Firman Allah Ta’ala:” Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan
kebaikan sebagai cobaan”, yaitu kadang-kadang Kami akan mengujimu dengan
berbagai musibah dan kadang-kadang dengan aneka kenikmatan, lalu Kami melihat
siapa yang bersyukur dan siapa yang kufur; siapa yang bersabar dan siapa yang
berputus asa (), siapa yang taat dan siapa yang durhaka. Firman
Allah Ta’ala :”Dan hanya kepada Kami-lah
kamu dikembalikan,” lalu Kami membalasmu sesuai dengan perbuatanmu.
() Catatan: Ini bukan
berarti bahwa Allah tidak mengetahui persoalan
sehingga Dia menguji manusia terlebih dahulu. Yang benar ialah Dia
mengetahui apa yang akan dilakukan oleh seorang hamba sebelum Dia
menciptakannya. Ujian tersebut diadakan guna menegakkan hujjah kepada hamba
yang melakukan perbuatan kebaikan atau keburukan. Jadi, sang hamba menyadari
bahwa apabila dia melakukan suatu perbuatan, maka dia berhak menerima pahala
atau siksa.
(Sumber: Ringkasan Tafsir Ibnu
Katsir, Muhammad Nasib Ar-Rifa’i)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar