Al-Qur'an

Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mengetahui pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya, pendengaran, penglihatan dan hati, semua itu akan diminta pertanggungjawabannya. (QS. Al-Israa' 36)

Selasa, Januari 30, 2018

Perintah Shalat Dan Berinfak



“Katakanlah kepada hamba-hamba-Ku yang telah beriman:”Hendaklah mereka mendirikan shalat dan menafkahkan sebagian rezeki yang kami anugerahkan kepada mereka, baik secara sembunyi-sembunyi maupun terang-terangan, sebelum datang hari yang padanya tidak ada jual beli dan persahabatan’.(QS. Ibrahim 31)
Dalam Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir dijelaskan, bahwa Allah Ta’ala memerintahkan kepada hamba-hamba-Nya agar menaati-Nya, melaksanakan hak-Nya dan berbuat baik kepada makhluk-Nya dengan jalan mendirikan shalat, yaitu penghambaan kepada Allah Yang Esa tiada sekutu bagi-Nya; dengan manafkahkan sebagian rezeki yang telah Kami anugerahkan kepada mereka yaitu dengan menunaikan zakat, infak kepada kerabat, dan berbuat baik kepada orang lain.

Sabtu, November 18, 2017

Berjalan Cepat Menghilangkan Kecemerlangan Hadits Munkar)



Berjalan cepat menghilangkan kecemerlangan seorang mukmin.
Muhammad Nashiruddin Al-Albani menjelaskan bahwa hadits ini munkar sekali. Sanadnya dari Abu Hurairah, Ibnu Umar, Anas bin Malik dan Ibnu Abbas.
Adapun sanad dari Abu Hurairah mempunyai tiga kelemahan:
1.      Ibnul Ashma’i salah seorang perawi majhul. Ini ditegaskan oleh al-Khatib.
2.      Muhammad bin Ya’qub al-Farji tidak diketahui biografinya dalam deretan perawi hadits. Tidak ada saksi atas jarh (kecaman) dan ta’dil (pengakuan baik) nya. Yang demikian termasuk kriteria kelemahan.
3.      Abu Ma’syar yang dikenal dengan nama Najih bin Abdur Rahman oleh pakar hadits divonis lemah (dha’if).
Adapun sanad dari Ibnu Umar didalamnya ada seorang perawi bernama Umar bin Shahban yang lemah sekali. Bahkan oleh Imam Bukhari dinyatakan sebagai hadits munkar.

Rabu, November 15, 2017

Allah Tidak Menjadikan Hidup Abadi Bagi Manusia



“Kami tidak menjadikan hidup abadi bagi seorang manusia pun sebelum kamu. Maka, jika kamu mati, apakah mereka akan kekal? Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan. Dan hanya kepada Kami-lah kamu dikembalikan. (QS. Al-Anbiyya 35)
Allah Ta’ala berfirman :”Kami tidak menjadikan hidup abadi” di dunia “bagi seorang manusia pun sebelum kamu”,  hai Muhammad. Ayat ini telah dijadikan dalil oleh sebagian ulama untuk mengatakan bahwa Khaidir a.s telah mati, dan tidak hidup sampai sekarang, sebab dia adalah manusia baik dia sebagai wali, nabi, maupun rasul. Sesungguhnya, Allah telah berfirman,”Kami tidak menjadikan hidup abadi bagi seorang manusia pun sebelum kamu”.

Tuhanmu Lebih Tahu Apa Yang Ada Dalam Hatimu



Tuhanmu lebih mengetahui apa yang ada dalam hatimu, jika kamu orang-orang yang baik, maka sesungguhnya Dia Maha Pengampun bagi orang-orang yang bertaubat”. ( QS. Al-Israa’ 25)
Said bin Jubair berkata, ayat ini berkenaan dengan orang yang bergegas untuk melakukan kebaikan kepada kedua orangtuanya, dan dihatinya hanya ada niat berbuat baik kepada keduanya. Allah Ta’ala berfirman:” Maka sesungguhnya Dia Maha Pengampun bagi orang-orang yang bertaubat,” yaitu kepada orang-orang yang melakukan dosa, kemudian bertobat, melakukan dosa lagi, kemudian bertobat. Demikian ditafsirkan oleh Said bin al-Musayyab. Abdurrazaq meriwayatkan dari Ubaid bin Umair, dia berkata,’ Kami memandang al-awwah itu sebagai orang yang menjaga diri dari dosa  serta mengatakan,’ Ya Allah, ampunilah dosa yang aku lakukan  dimajlis ini”.

Selasa, November 14, 2017

Kebinasaan Bagi Penghuni Neraka Yang Menyala-Nyala



Orang-orang kafir kepada Tuhannya, memperoleh azab Jahannam. Dan itulah seburuk-buruk tempat kembali. Apabila mereka dilemparkan ke dalamnya, mereka mendengar suara neraka yang mengerikan , sedang neraka itu menggelegak, hampir-hampir (neraka) itu terpecah-pecah lantaran marah. Setiap kali dilemparkan kedalamnya sekumpulan  (orang-orang kafir), penjaga-penjaga (neraka itu) bertanya kepada mereka, “Apakah belum pernah datang kepadamu seorang pemberi peringatan? Mereka menjawab,” Benar ada, sesungguhnya telah datang kepada kami seorang pemberi peringatan, maka kami mendustakan dan kami mengatakan,”Allah tidak menurunkan sesuatupun. Kamu tidak lain hanyalah didalam kesesatan yang besar.” Dan mereka berkata,’ Sekiranya kami mendengarkan atau memikirkan (peringatan itu) niscaya tidaklah kami termasuk penghuni neraka yang menyala-nyala”. Mereka mengakui dosa mereka. Maka kebinasaanlah bagi penghuni-penghuni neraka yang menyala-nyala. (QS. Al-Mulk 6-11)
Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir menjelaskan mengenai ayat ini:”Orang-orang kafir kepada Tuhannya, memperoleh azab Jahannam. Dan itulah seburuk-buruk tempat kembali. Apabila mereka dilemparkan ke dalamnya, mereka mendengar suara neraka yang mengerikan ,” yaitu teriakan yang mengerikan,” sedang neraka itu menggelegak”, yaitu menggodok mereka, “hampir-hampir (neraka) itu terpecah-pecah lantaran marah,” yaitu hampir saja satu sama lain memisahkan diri saking marahnya kepada penghuni. “Setiap kali dilemparkan kedalamnya sekumpulan (orang-orang kafir), penjaga-penjaga (neraka itu) bertanya kepada mereka , “Apakah belum pernah datang kepadamu seorang pemberi peringatan? Mereka menjawab,” Benar ada, sesungguhnya telah datang kepada kami seorang pemberi peringatan, maka kami mendustakan dan kami mengatakan,”Allah tidak menurunkan sesuatupun. Kamu tidak lain hanyalah didalam kesesatan yang besar.” Allah mengingatkan keadilan-Nya terhadap makhluk-Nya bahwa Dia tidak akan menyiksa seseorang kecuali setelah hujjah ditegakkan kepadanya dan rasul datang kepadanya, sebagaimana Firman Allah Ta’ala,” Dan Kami tidak akan memberikan siksaan sehingga Kami mendatangkan utusan”.